Sumber Berita - Tragedi bom di acara lomba lari maraton Boston (Boston Marathon 2013), Amerika Serikat, menewaskan tiga orang dan melukai 132 orang lainnya. Delapan orang masih dinyatakan kritis di rumah sakit dan 14 orang lainnya dalam kondisi luka serius.
Mengutip laporan Dailymail, Selasa, 16 April 2013, yang menyatakan sebenarnya ada tujuh bom yang ditanam di acara itu. Dua di antaranya meledak di dekat garis finish dengan selisih waktu 12 detik.
Saat ini petugas masih menyisir seluruh lokasi lomba dan menggeledah setiap benda mencurigakan. Di lokasi kejadian, banyak tas dan peralatan berlari yang ditinggalkan pemiliknya karena mereka bergegas menyelamatkan diri.
Polisi setempat sibuk mencari seorang lelaki berkulit gelap yang selalu berusaha masuk ke wilayah panitia lomba. Pria itu mengenakan pakaian hitam, menenteng tas ransel hitam, dan beraksen asing.
Kepala Kepolisian Kota Kota Boston, Komisaris Edward Davis, mengimbau semua orang untuk kembali ke hotel dan menghindari kerumunan.
Di lain pihak, Presiden Amerika Serikat Barack Obama berjanji akan mengerahkan semua kekuatan untuk mengungkap pelaku peledakaan. Pemerintah akan menurunkan polisi federal FBI menyelidiki kasus ini.
Obama telah bicara dengan Direktur FBI Mueller untuk segera turun tangan. "Kami belum tahu siapa pelaku dan mengapa mereka melakukannya? Kami akan segera mengetahuinya. Pelaku harus mendapat keadilan," ujar Obama.
Sumber : TEMPO.CO